Saya Mabuk Dalam Perjalanan ke Derawan

Sekitar tiga tahun lalu, seorang teman bercerita tentang perjalanannya ke Derawan. Tentang danau yang dipenuhi dengan ubur-ubur yang tidak beracun. Teman saya itu bercerita dengan penuh semangat. Tetapi cerita tinggal cerita. Cerita itu sama sekali tidak membuat saya tertarik untuk suatu saat berkunjung ke Derawan. Bagi saya, perjalanan ke Derawan mirip-mirip dengan perjalanan Leo Di Caprio dalam the Beach. Saya tak punya cukup uang dan keberanian untuk melakukannya.

Dua alasan tersebut cukup untuk menjauhkan saya dari Derawan. Sampai minggu lalu, takdir membawa saya ke Tarakan, salah satu pintu masuk ke Derawan. Berarti alasan biaya gugur, karena setidaknya saya tak harus keluar tiket pesawat yang menjadi komponen terbesar biaya ke Derawan. Berarti tinggal satu alasan lagi dan pantang bagi laki-laki untuk mundur kalau sudah di depan pintu seperti ini.

Berangkatlah sudah saya ke Derawan dan dengan segera saya menemukan alasan ketiga untuk (seharusnya) tidak ke Derawan. Lanjutkan membaca

Belajar Bahasa Inggris di Chennai

20140508_195813

Me Rockie

“Ah, lo sama aja kayak anggota DPR, jalan-jalan ke luar negeri pakai duit negara”

Sebelum Anda menghakimi saya dengan ungkapan yang luar biasa keji tersebut, berikan kesempatan saya membela diri terlebih dahulu. Saya pergi ke Chennai dalam rangka tugas untuk mengunjungi salah satu vendor sebuah Bank di Indonesia. Tugas saya adalah memastikan vendor tersebut telah memenuhi prinsip kehati-hatian dalam operasionalnya, sehingga uang Bank yang digunakan untuk membayar vendor tersebut (yang tentunya uang masyarakat juga) tidak terbuang sia-sia. Lebih lanjut, kunjungan saya dan tim juga untuk memastikan data-data nasabah Indonesia yang diolah di Chennai tidak disalahgunakan.

Tapi kan elo juga sempet jalan-jalan.

Iya, saya jalan-jalan. Di hari kepulangan saya. Di kantor saya, berlaku aturan H-1 dan H+1 untuk pergi dan pulang dinas. Artinya, dalam kasus Chennai ini, karena penugasan saya untuk hari Senin sampai Kamis, maka saya diharuskan berangkat H-1, hari Minggu dan pulang hari Jumat. Nah, karena penerbangan pulang saya di hari Jumat adalah jam 11 malam waktu setempat, maka hari Jumat itu dimanfaatkan untuk melihat-lihat Chennai. Rasanya cukup fair.

Kalau tuduhan Anda sudah ditarik, silakan lanjutkan membaca kisah perjalanan saya di Chennai. Lanjutkan membaca